Tradisi Tembuni Sunda Yang Diwariskan Secara Turun-temurun
Tradisi Tembuni adalah upacara adat Jawa Barat yang berkaitan dengan kelahiran bayi, dengan pada plasenta bayi atau disebut ari-ari.
Tembuni adalah salah satu tradisi atau ritual dalam budaya masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, yang biasanya berlangsung saat pernikahan atau acara adat tertentu. Oleh karena itu, tidak bisa dibuang sembarangan, melainkan harus diperlakukan dengan cara khusus.
Mengenal Tradisi Tembuni Jawa Barat
Tembuni, atau yang lebih dikenal dengan sebutan “tembuni” oleh sebagian masyarakat Jawa Barat, adalah salah satu simbol kebudayaan dan tradisi yang kaya di daerah tersebut. Tembuni sendiri sering kali merujuk pada kisah-kisah, adat, dan perayaan yang berhubungan dengan upacara adat dan ritual masyarakat lokal. Secara keseluruhan, tembuni di Jawa Barat tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan representasi dari identitas, nilai-nilai, dan sejarah yang hidup dalam masyarakat. Pelestarian dan penghormatan terhadap Tradisi Tembuni menjadi penting dalam era modern untuk menjaga keberagaman budaya Indonesia.
Masyarakat Sunda di Jawa Barat biasanya meletakkannya ke dalam kendi atau biasa juga disebut pendil. Tidak hanya plasentanya yang disimpan di dalam pendil, tapi juga beberapa rempah-rempah serta bumbu seperti asam, gula merah, dan garam. Namun, terkadang ada juga barang lain yang dimasukkan ke dalam pendil selain remah dan bumbu. Hal itu sesuai dengan kepercayaan paraji atau dukun persalinan yang memimpin ritual tersebut dan mungkin akan berbeda-beda pada setiap paraji. Paraji akan menguburkan pendil tersebut di halaman rumah keluarga bayi. Sebagian orang akan memayungi pendil tersebut atau memberi penerangan yang akan dicabut ketika tali pusar bayi lepas. Beberapa juga memilih untuk menghanyutkannya ke sungai.
Baca Juga: Uniknya Tradisi Ngadulag, Bedug Sunda Hanya Saat Ramadhan
Pelaksanaan Tembuni
Pelaksanaan tembuni dapat bervariasi tergantung pada daerah dan budaya setempat, namun umumnya melibatkan serangkaian prosesi yang penuh makna dan simbolisme. Adapun beberapa aspek yang mungkin ada dalam pelaksanaan tembuni antara lain:
- Persiapan: Keluarga dari mempelai biasanya melakukan persiapan matang, termasuk memilih lokasi, tanggal, dan mempersiapkan segala kebutuhan adat.
- Ritual: Tembuni sering melibatkan berbagai ritual yang dilaksanakan oleh tokoh adat atau pemuka agama. Ini bisa berupa doa, penyampaian nasihat, atau simbolisasi, seperti pemakaian pakaian adat.
- Penyampaian Pengantin: Dalam beberapa tradisi, terdapat prosesi khusus untuk mempertemukan mempelai pria dan wanita, seringkali melibatkan keluarga dan kerabat dekat.
- Sosialisasi: Tembuni juga berfungsi sebagai ajang sosialisasi antara kedua keluarga, kerabat, dan masyarakat, mengukuhkan hubungan sosial di antara mereka.
Provinsi Jawa Barat memiliki tradisi yang banyak dan unik dari generasi ke generasi yang masih meneruskan hingga sekarang.