|

Gunung Tangkuban Parahu – Sejarah Legenda Rakyat Setempat

bagikan

Gunung Tangkuban Parahu merupakan salah satu gunung yang terletak di Desa Ciater, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Gunung-Tangkuban-Parahu---Sejarah-Legenda-Rakyat-Setempat

Tinggi gunung ini 2.086 meter, bentuk gunung ini yakni Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan bisanya adalah lava dan sulfur. Mineral yang dikeluarkan yaitu sulfur belerang, dan mineral yang dikeluarkan ketika gunung tidak aktif adalah uap belerang. Perum Perhutanan mengelolah daerah tengkuban perahu. Suhu rata-rata hariannya adalah 17oC di siang hari dan 2 °C ketika malam hari. Gunung Tangkuban Parahu memiliki kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Montane, hutan Dipterokarp Atas, dan Hutan Ericaceous.

Legenda Rakyat

Asal usul Gunung ini dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, dimana kisahnya yaitu seorang anak jatuh cinta kepada ibunya. Untuk menggagalkan niat anaknya yang ingin menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat agar Sangkuriang membuat sebuah telaga dan sebuah perahu dalam kurun waktu semalam. Saat usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu tersebut sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu tersebutlah yang membentuk Gunung Tangkuban Parahu.

Gunung Tangkuban Parahu ini adalah gunung api aktif yang statusnya diawasi oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia.Tanda tanda keaktifan gunung ini di tunjukan oleh beberapa kawah. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini yaitu munculnya gas belerang dan sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya yaitu di kawasan Ciater, Subang. Gunung ini pernah mengalami letusan kecil di tahun 2006, yang mengakibatkan 3 orang luka ringan.

Baca Juga: Tari Merak – Mengenal Sejarah Dan Ciri Khasnya

Sejarah Gunung Tangkuban Parahu

Sejarah-Gunung-Tangkuban-Parahu

Sekitar 125.000 tahun lalu di Kaldera Sunda terbentuklah gunung ini. Menurut T. Bachtiar dan Dewi Syafriani gunung ini lebih muda dari Gunung Burangrang yang terletak di sisi barat Tangkuban Parahu terbentuk sekitar 210.000 hingga 105.000 tahun lalu. Menurut T. Bachtiar, Gunung tersebut lahirnya setelah terbentuknya Sesar Lembang. Saat meletusnya gunung ini, sebagian material alirannya yang mengalir ke selatan tertahan di kaki patahan. Aktivitas gunung ini membentuk 13 kawah. Bukan itu saja, gunung ini juga pernah meletus beberapa kali.

Orang yang mencatat letusan pertamanya yakni botanis sekaligus geologis bernama Franz Wilhelm Junghuhn. Berdasarkan catatan yang dibuat Franz Wilhelm tahun 1853, catatannya pertama tentang letusan yang terjadi di tahun 1829. Tidak ada data tentang letusan sebelumnya. Setelah itu letusan beristirahat selama 17 tahun, letusan berikutnya terjadi pada tahun 1846. Kemudian gunung tercatat aktif berturut-turut tahun 1867 dan 1887.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *