Sejarah Kerajaan Kawali: Kejayaan dan Peninggalan di Tatar Pasundan
Kerajaan Kawali, dikenal juga sebagai Kuali atau Belanga, muncul sebagai kota penting di Priangan Timur pada abad ke-14.
Lokasinya sangat strategis, berada di tengah segitiga yang dibentuk oleh Gunung Galunggung, Saunggalah (Kuningan), dan Galuh (Ciamis). Sejak abad ke-14, Kawali memiliki hubungan erat dengan Galuh. Tiga raja Sunda, yaitu Rakeyan Gendang (Brajawisesa), Prabu Langlangbumi.
Mahaprabu Darmakusuma, dimakamkan di Winduraja, yang bertetangga dengan Kawali. Dibawah ini ALL ABOUT JAWA BARAT akan kawali menjadi ibu kota Kerajaan Sunda setelah dipindahkan oleh penguasa Sunda, Linggadewata. Pada masa itu, kerajaan ini juga dikenal sebagai Sunda-Galuh.

Pusat Pemerintahan yang Berpindah-Pindah
Pusat pemerintahan Kerajaan Sunda seringkali berpindah-pindah. Prabu Darmaraksa dibunuh oleh seorang menteri Sunda yang fanatik, sehingga setiap raja baru selalu mempertimbangkan lokasi pusat pemerintahan yang baru. Akibatnya, pusat pemerintahan bergeser dari barat ke timur dan sebaliknya antara tahun 895 hingga 1311.
Ayah Sri Jayabupati berkedudukan di Galuh, Sri Jayabupati di Pakuan, tetapi putranya kembali berkedudukan di Galuh. Prabu Guru Darmasiksa awalnya berkedudukan di Saunggalah, lalu pindah ke Pakuan. Putranya, Prabu Ragasuci, berkedudukan di Saunggalah dan dimakamkan di Taman, Ciamis.
Dukung Timnas Indonesia, Ayo nonton GRATIS pertandingan Timnas Garuda, Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL
Masa Kejayaan & Raja-Raja yang Memerintah
Pada abad ke-14, Kawali semakin mendesak kedudukan Galuh dan Saunggalah. Prabu Lingga Dewata, putra Citraganda, diduga berkedudukan di Kawali. Menantunya, Prabu Ajiguna Wisesa (1333-1340), sudah berkedudukan di Kawali, dan pusat pemerintahan tetap berada di sana hingga tahun 1482.
Tahun 1333-1482 dapat disebut sebagai zaman Kawali dalam sejarah pemerintahan di Jawa Barat, yang diperintah oleh lima orang raja. Nama Kawali terabadikan dalam dua prasasti batu peninggalan Prabu Raja Wastu atau Mahaprabu Niskala Wastu Kancana yang tersimpan di Astana Gede, Kawali.
Dalam prasasti itu ditegaskan “mangadeg di kuta Kawali” (bertahta di kota Kawali) dan keratonnya disebut Surawisesa, yang dijelaskan sebagai “Dalem sipawindu hurip” (keraton yang memberikan ketenangan hidup).
Baca Juga:
Prasasti Sejarah yang Berharga
Prasasti Astana Gede atau Prasasti Kawali adalah beberapa prasasti yang ditemukan di kawasan Kabuyutan Kawali, Ciamis. Kawali I dianggap sebagai tugu peringatan untuk mengenang kejayaan Prabu Niskala Wastu Kancana, penguasa Sunda Galuh yang bertahta di Kawali, putra Prabu Linggabuana yang gugur di Bubat.
Prasasti ini berisi harapan bagi penduduk Kawali, karena kesejahteraan mereka merupakan syarat bagi kemakmuran kerajaan. Prasasti-prasasti ini ditulis dalam aksara Sunda kuno, dan beberapa di antaranya memiliki cetakan telapak tangan dan kaki.
Peristiwa Bubat & Dampaknya Pada Kerajaan
Salah satu peristiwa penting yang membuat Kerajaan Sunda di Kawali terkenal adalah Peristiwa Bubat, yang terjadi pada tahun 1357. Saat itu, Kerajaan Sunda dipimpin oleh Maharaja Prabu Linggabuanawisesa.
Perang Bubat melibatkan Kerajaan Sunda dan Majapahit, di mana Raja Majapahit, Hayam Wuruk, ingin menikahi putri Raja Sunda, Diah Pitaloka Citrasmi. Namun, Gadjah Mada menginginkan Sunda tunduk kepada Majapahit, yang memicu konflik dan mengakibatkan tewasnya hampir seluruh rombongan Sunda, termasuk sang putri.
Kesimpulan
Setelah Mahapraburesi Niskala Wastu Kancana wafat pada tahun 1475, kerajaan dipecah menjadi dua antara Susuktunggal dan Dewa Niskala. Sri Baduga Maharaja kemudian menyatukan kembali Kerajaan Sunda dan Galuh, menjadikan Pakuan Pajajaran sebagai pusat pemerintahan.
Dengan tindakan ini, berakhirlah peran Kawali sebagai salah satu pusat pemerintahan penting di Tatar Pasundan. Saat ini, nama Kawali masih digunakan untuk desa dan kecamatan Kawali di Kabupaten Ciamis. Astana Gede Kawali dikenal sebagai kompleks peninggalan sejarah dan budaya dari masa Kerajaan Galuh sekitar abad ke-14.
Situs ini menyimpan banyak peninggalan arkeologi seperti batu prasasti, menhir, dan makam. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang ALL ABOUT JAWA BARAT yang akan kami berikan setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari pasundannews.com
- Gambar Kedua dari detik.com