Kota Bandung, Jejak Sejarah di Tanah Parahyangan

bagikan

Kota Bandung, yang kini dikenal sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, memiliki sejarah panjang dan berbagai periode geologis, kolonial, dan modern.

Kota-Bandung,-Jejak-Sejarah-di-Tanah-Parahyangan

Terletak di Provinsi Jawa Barat, Bandung tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan warisan budayanya yang kaya. Artikel ALL ABOUT JAWA BARAT ini akan mengulas asal-usul Kota Bandung, mulai dari pembentukan geologisnya hingga perkembangan menjadi kota modern yang kita kenal sekarang.

Pembentukan Geologis: Danau Bandung Purba

Sejarah geologis Bandung dimulai jutaan tahun yang lalu. Pada zaman Tersier Kala Oligosen, sekitar 27 juta tahun yang lalu, wilayah yang kini dikenal sebagai Bandung masih merupakan bagian dari laut dangkal yang memanjang dari Rajamandala hingga Pelabuhan Ratu. Proses pengangkatan kerak bumi selama jutaan tahun membentuk lipatan, patahan, dan retakan. Sehingga pantai utara Pulau Jawa berada di titik Pangalengan. Bukit-bukit kapur yang terangkat itu juga mengalami proses pelarutan dan karstifikasi, sehingga terbentuk saluran-saluran air yang terus membesar menjadi sungai bawah tanah dan goa-goa.

Sekitar empat juta tahun lalu, terjadi aktivitas vulkanik di selatan Cimahi yang memunculkan beberapa gunung seperti Gunung Lagadar, Gunung Selacau, dan Gunung Lalakon. Aktivitas vulkanik ini kemudian bergeser ke arah utara, dan pada Kala Pleistosen Akhir. Sekitar 500.000 tahun yang lalu, Gunung Sunda purba di bagian utara Bandung meletus berkali-kali. Letusan ini mengambrukkan tubuhnya dan membentuk Kaldera Sunda yang dipagari jajaran perbukitan di Bandung Utara dan Timur. Bentukan alam inilah yang merupakan cikal bakal wilayah Cekungan Bandung sekarang.

Sekitar 125.000 tahun yang lalu, letusan Gunung Tangkuban Parahu mengisi Patahan Lembang dengan material letusan, membendung sungai Ci Tarum purba di utara Padalarang sehingga terbentuklah Danau Bandung Purba. Letusan berikutnya sekitar 55.000 tahun yang lalu memisahkan Danau Bandung Purba menjadi dua bagian, yaitu Danau Bandung Purba Barat dan Danau Bandung Purba Timur. Pada saat Bandung menjadi danau yang sangat besar. Air genangannya mulai mengikis tebing di perbukitan sisi barat, memberikan jalan bagi air untuk membobol Danau Bandung Purba.

Baca Juga: Suasana Nyantai yang Nyaman di J-Zone Coffee

Asal-Usul Nama Bandung

Nama “Bandung” diyakini berasal dari kata “bendung” atau “bendungan,” yang merujuk pada terbendungnya Sungai Citarum oleh lava yang berasal dari letusan Gunung Tangkuban Parahu. Ada juga yang berpendapat bahwa nama Bandung diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikatkan berdampingan atau yang disebut perahu bandung. Pendapat lain menyebutkan bahwa istilah Bandung mungkin berasal dari kata bahasa Sunda “ngabandeng,” yang artinya genangan air luas, atau “ngabanding,” yang berarti berdampingan atau berdekatan.

Sejarah resmi Kota Bandung dimulai pada masa pemerintahan Kolonial Belanda. Pada abad ke-17, wilayah Bandung masih berupa hutan belantara yang dihuni oleh suku-suku pribumi. Sekitar tahun 1799, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, mulai menguasai wilayah ini. Pada masa pemerintahan Bupati Bandung ke-6, R.A. Wiranatakusumah II, ibu kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) ke wilayah yang sekarang dikenal sebagai Alun-Alun Bandung.

Pada tahun 1810, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels, mengeluarkan surat keputusan yang mempercepat proses pendirian Kota Bandung. Daendels memerintahkan pembangunan jalan raya pos (De Groote Postweg) yang menghubungkan Anyer di Banten hingga Panarukan di Jawa Timur, melewati wilayah Bandung. Jalan ini menjadi jalur utama transportasi dan perdagangan, yang kemudian mendorong perkembangan Kota Bandung sebagai pusat administrasi dan ekonomi.

Perkembangan Kota Bandung

Pada awal abad ke-20, Bandung mulai berkembang pesat sebagai kota modern. Pemerintah kolonial Belanda membangun berbagai infrastruktur, termasuk gedung-gedung pemerintahan, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Bandung juga dikenal sebagai pusat pendidikan dengan berdirinya Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1920.

Bandung mendapatkan julukan “Paris van Java” karena keindahan alamnya yang memukau dan arsitektur kolonial yang megah. Kota ini menjadi tempat favorit bagi para pejabat kolonial dan orang-orang kaya Eropa untuk berlibur. Selain itu, Bandung juga dikenal sebagai “Kota Kembang” karena banyaknya taman dan kebun bunga yang menghiasi kota ini.

Bandung memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, Bandung menjadi salah satu pusat perlawanan rakyat Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Bandung menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Termasuk Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955. Konferensi ini dihadiri oleh para pemimpin dari negara-negara Asia dan Afrika yang baru merdeka. Dan menjadi tonggak penting dalam gerakan non-blok dan solidaritas antarnegara berkembang.

Kesimpulan

Kota Bandung memiliki sejarah panjang yang mencakup berbagai periode geologis, kolonial, dan modern. Dari pembentukan geologisnya sebagai Danau Bandung Purba hingga perkembangan menjadi kota metropolitan yang dinamis. Bandung telah melalui berbagai transformasi yang menjadikannya salah satu kota paling menarik di Indonesia. Dengan keindahan alamnya, warisan budayanya yang kaya, dan peran pentingnya dalam sejarah Indonesia. Bandung terus menjadi kebanggaan bagi masyarakatnya dan daya tarik bagi wisatawan dari seluruh dunia.

Sekian informasi yang kami berikan kepada kalian tentang asal-usul Kota Bandung. Jika anda tertarik dengan penjelasan yang kami berikan, maka kunjungi juga kami tentang penjelasan yang lainnya hanya dengan klik link storyups.com.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *