Keraton Kasepuhan Paling Bersejarah Di Jawa Barat

bagikan

Keraton Kasepuhan berlokasi di kelurahan Kasepuhan, Lemahwungkuk, Cirebon. Dan setiap arsitektur bangunannya memiliki sebua makna bersejarah.

Keraton Kasepuhan Paling Bersejarah Di Jawa Barat

Dulu bangunan Keraton ini namanya adalah Keraton Pakungwati dan pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Cirebon. Terdapat Museum yang berisi dengan benda pusaka lengkap dan lukisan koleksi kerajaan. dan terdapat kereta kencana Sunan Gunung Jati (Kereta Barong) tidak untuk di gunakan dan hanya di keluarkan setiap 1 Syawal saja.

Sejarah Keraton Kasepuhan

Keraton ini memiliki dua kompleks bangunan bersejarah yaitu didirikan oleh Pangeran Cakrabuana di tahun 1430 (Dalem Agung Pakungwati). Dan yang didirikan oleh pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1549 yaitu (keraton Pangkuwati atau keraton kasepuhan). Pangeran Cakrabuana bersemayam di bangunan Dalem Agung Pakungwati, Cirebon. Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati dan nama Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu itu. Ratu Pangkuwati wafat pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua. Kemudian namanya diabadikan oleh nasab Sunan Gunung Jati dan dimuliakan sebagai nama Keraton yaitu Keraton Pakungwati. Yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan.

Baca Juga: Tari Jaipong Khas Jawa Barat – Sejarah Dan Maknanya

Bangunan Area Utama

Bangunan-Area-Utama

Tempat ini memiliki area utama dan di dalamnya ini memiliki beberapa bangunan lainnya, Berikut ini bangunan yang terdapat di dalam area utama:

  • Taman Dewandaru: Taman ini memiliki ukuran 20 Meter persegi dan di kenal sebagai taman Bunderan Dewandaru karena memiliki bentuk yang melingkar. Dewandaru/Dewadaru adalah bahasa Cirebon yang artinya pohon pinus. Hal ini berkaitan dengan cerita Rahwana yang menculik Dewi Shinta.
  • Museum Benda Kuno: Museum ini mempunya bentuk seperti huruf E, yang berfungsi untuk menyimpan benda-benda kuno peninggalan Kesultanan Kasepuhan. Museum ini letaknya di taman Dewandaru sebelah barat.
  • Tugu Manunggal: Batu yang memiliki ukuran 50 cm dan dikelilingi pot bunga sebagai lambang Allah SWT yang satu.
  • Lunjuk: Letaknya di sebelah tugu manunggal, mempunyai ukuran 10 x 7 m dan fungsinya untuk melayani tamu.
  • Sri Manganti: Bentuknya bujur sangkar dan letaknya di sebelah tugu manunggal. Tidak memiliki dinding dan atap dari genteng dan berbentuk joglo. Memiliki 4 tiang saka guru, 12 tiang luar dan 12 tiang tengah. Dilangit-langitnya terdapat ukiran berwarna putih dan coklat. Fungsi tempat ini sebagai tempat menunggu keputusan raja.
  • Bangunan Induk Keraton: Adalah tempat Sultan melakukan kegiatan Kesultanan.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *