Tradisi Cirebon – Menjelajah Budaya Yang Unik

bagikan

Tradisi Cirebon – Walau mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, Cirebon mempunyai ritual tradisi lokal yang cukup unik dan masih di laksanakan.

Tradisi-Cirebon---Menjelajah-Budaya-Yang-Unik

Cirebon adalah salah satu kota yang terletak di Jawa Barat, yaitu di pesisir utara pulau Jawa. Memiliki luas wilayah sebesar 37.36 km persegi.

Pengertian Tradisi

Tradisi sendiri merupakan sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Kebiasaan yang diulang-ulang ini kemudian dilakukan secara terus menerus karena dinilai bermanfaat bagi beberapa kelompok masyarakat. Disalurkan dari satu tangan ke tangan lain untuk dilestarikan. Tradisi secara umum adalah suatu bentuk kebiasaan yang memiliki rangkaian peristiwa sejarah. Berikut ini tradisi-tradisi yang masih di laksanakan oleh Masyarakat Cirebon:

Tradisi Suroan

Tradisi ini wajib dilakukan setiap bulan asyura. Pelaksanaannya berkaitan dengan sejarah Islam serta kosmologi hitungan primbon ataupun weton. Kraton Kanoman melaksanakan ritual ini dengan selametan bubur suro pada bangsal paseban keraton. Tradisi Suronan ini berkaitan erat dengan peristiwa besar dari sejarah Islam.
Tradisi Cirebon Ngirap

Ngirap merupakan proses penyucian diri dari semua dosa dan kesalahan supaya terlepas dari bahaya. Masyarakat Cirebon percaya Sunan Kalijaga pernah mandi di sungai Drajat serta berguru pada Sunan Djati untuk menghindari Rebo Wekasan. Kemudian hal ini diikuti serta dijadikan tradisi masyarakat. Pada saat Rebo Wekasan banyak masyarakat akan pergi menuju pentilasan Sunan Kalijaga untuk mandi.

Baca Juga: Rekomendasi Makanan Khas Jawa Barat

Mauludan

Tradisi yang dilakukan untuk memeriahkan Maulid Nabi. Upacara yang dilakukan saat maulid salah satunya Upacara Panjang Jimat, biasanya dilakukan saat puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya dilakukan oleh tiga keraton Cirebon dan puncaknya dipimpin langsung oleh Sultan. Dan biasanya melibatkan khalayak ramai.

Tradisi Cirebon Saparan

Ritual ini dilakukan untuk memperingati bulan shafar yaitu bulan kedua dalam kalender Islam dan Jawa. Bulan ini dipercaya banyak perkawinan binatang, sehingga masyarakat cirebon tidak ada yang melakukan pernikahan pada bulan ini. Dan bulan safar juga dikenal dengan bulan malapetaka, terutama di hari Rabu terakhir bulan ini. Bentuk tradisi yang selalu dilakukan di bulan safar yaitu membuat kue apem. Ini dilakukan sebagai bentuk syukuran terlepas dari bulan malapateka atau safar ini.

Rajaban

Rajaban

Biasanya dilakukan untuk memperingati Isra Mi’raj, tradisi ini berhubungan dengan perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam sehari semalam dalam menerima aturan salat 5 waktu untuk seluruh muslim di dunia. Tradisini ini dilakukan dengan cara berziarah ke makam Plagon. Yaitu ke makam pangeran Kejaksan yang dipercaya sebagai penyebar Islam di Cirebon.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *