Sejarah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka memiliki sejarah dalam pengembangan infrastruktur penerbangan Indonesia.
Direncanakan sejak awal 2000-an, pembangunan bandara ini mengalamai berbagai dinamika mulai dari perencanaan hingga realisasi yang dipercepat setelah masuk dalam Program Strategis Nasional. ALL ABOUT JAWA BARAT akan membahas lebih lanjut mengenai sejarah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, yuk simak lebih lanjut.

Awal Perencanaan dan Konsep BIJB Kertajati
Pembangunan Bandara Internasional Kertajati sudah direncanakan sejak era Presiden Megawati Soekarnoputri, dengan studi kelayakan yang dimulai sejak tahun 2003. Izin penetapan lokasi bandara dilakukan pada 2005, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mendanai pembangunan melalui APBD.
Namun, realisasi pembangunan mengalami kendala dan sempat tertunda hingga akhirnya membutuhkan alokasi anggaran dari APBN. Pada tahun 2013, pembangunan mulai digenjot dengan fokus untuk menjadikan Kertajati sebagai bandara internasional bertaraf dunia.
Dukung Timnas Indonesia, Ayo nonton GRATIS pertandingan Timnas Garuda, Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL
Proses Pembangunan dan Proyek Strategis
Fisik pembangunan bandara baru ini dimulai pada 2014 dengan pembersihan lahan dan pembuatan pondasi. Pada tahun 2015 pembangunan Bandara Kertajati secara resmi menjadi bagian dari Program Strategis Nasional (PSN). Dengan pendanaan dan pengelolaan yang dipercepat menggunakan anggaran Kementerian Perhubungan.
PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bertanggung jawab mengelola pengembangan dan operasi bandara serta mengembangkan Aerocity yang terintegrasi dengan bandara.
Fasilitas dan Kapasitas Bandara Kertajati
Bandara Kertajati menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia berdasarkan luas, setelah Bandara Soekarno-Hatta dengan area seluas sekitar 1800 hektare. Landasan pacu tunggal sepanjang 3.000 meter mampu menampung pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747, Boeing 777, dan Boeing 787.
Bandara ini dirancang untuk melayani pasar penumpang dari Metropolitan Bandung Raya dan Cirebon Raya. Dengan kapasitas total hingga 29 juta penumpang per tahun setelah pengembangan penuh. Terminal bandara saat ini memiliki kapasitas sekitar 5,6 juta penumpang per tahun dengan prospek ekspansi hingga 18 juta penumpang.
Baca Juga: Santolo Beach: Surga Tersembunyi yang Wajib Kamu Kunjungi!
Akses dan Transportasi Pendukung
Akses menuju Bandara Kertajati sempat menjadi tantangan utama karena letaknya yang relatif jauh dari pusat kota Bandung dan sekitarnya. Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu yang mulai beroperasi pada Juli 2023 menjadi kunci penting untuk meningkatkan aksesibilitas ke bandara.
Selain itu, moda transportasi seperti travel shuttle dan bus Damri dari Bandung, Cirebon, Karawang, dan Tasikmalaya juga sudah tersedia untuk mendukung mobilitas penumpang. Rencana jalur kereta api dari Stasiun Arjawinangun juga sudah dipersiapkan untuk semakin meningkatkan konektivitas di masa depan.
Pemindahan Penerbangan dan Pengaktifan Bandara
Sejak beroperasinya tol akses dan peningkatan fasilitas pendukung, Bandara Kertajati mulai mengakomodasi pemindahan sejumlah rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung, terutama untuk penerbangan dengan pesawat jet.
Saat ini, Kertajati melayani 7 rute domestik dan 3 rute internasional yang dioperasikan oleh beberapa maskapai seperti Super Air Jet, Citilink, Malaysia Airlines, AirAsia, dan Scoot.
Bandara ini juga sudah mulai beroperasi sebagai terminal kargo dengan kapasitas sekitar 1,5 juta ton kargo per tahun.
Masa Depan dan Peran Ekonomi BIJB Kertajati
Bandara Kertajati tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas transportasi udara, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi yang didukung oleh konsep Aerocity yang mengintegrasikan bandara dengan pusat bisnis, perhotelan, dan perdagangan.
Pembangunan Aerocity diharapkan menjadi penggerak perekonomian regional dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sektor pertanian yang melimpah di Jawa Barat.
Pemerintah daerah juga terus menanam modal besar untuk mendukung pengembangan Bandara Kertajati sebagai bandara premium dan pusat konektivitas baru di Jawa Barat.
Kesimpulan
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Majalengka merupakan simbol transformasi dan kemajuan transportasi udara di wilayah Barat Indonesia. Dengan fasilitas kelas dunia, akses yang terus membaik, dan potensi ekonomi yang besar. Kertajati siap menjadi gerbang utama yang menghubungkan Jawa Barat dengan dunia dan memperkuat perekonomian regional serta nasional.
Buat kalian yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai Jawa Barat, baik dari tradisi, suku, budaya, kehidupan sehari-hari, wisata, dan kuliner, anda bisa kunjungi ALL ABOUT JAWA BARAT.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari tribunnews.com
- Gambar Kedua dari himpuh.or.id