Tari Sintren, Merupakan Tari Tradisional dari Jawa Barat!
Tari Sintren merupakan salah satu tarian meliputi sejarah, ciri khas, makna budaya dan tradisional yang berasal dari wilayah Cirebon.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam mengenai Tari Sintren, meliputi sejarah, ciri khas, makna budaya, serta perkembangannya dari masa ke masa. Dengan memahami lebih jauh tentang tari ini, kita dapat melihat betapa kaya dan beragamnya tradisi seni pertunjukan yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya dalam konteks seni tari. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya hanya di ALL ABOUT JAWA BARAT.
Sejarah Tari Sintren
Tari Sintren berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat, dan merupakan salah satu bentuk tarian tradisional yang berkembang sejak zaman dahulu. Tari ini diyakini mulai dikenal pada abad ke-18, berawal dari masyarakat Cirebon yang masih sangat kental dengan tradisi animisme dan kepercayaan lokal. Namun Tari ini awalnya dipertunjukkan dalam rangka upacara atau ritual adat. Khususnya yang berkaitan dengan memohon berkah dan perlindungan dari roh-roh halus.
Tarian ini pada umumnya melibatkan tokoh-tokoh tertentu dalam masyarakat yang dianggap memiliki hubungan dengan dunia gaib. Salah satu asal-usul nama Sintren berasal dari kata sinter, yang memiliki makna sebagai perubahan, atau bisa juga berarti penjelmaan. Tarian ini konon menggambarkan seseorang yang melakukan perubahan atau transformasi.
Di mana penari tersebut seolah-olah Lahir kembali dengan tampilan yang berbeda, yakni mengenakan pakaian dan riasan khas. Dalam pelaksanaannya, tarian ini melibatkan interaksi dengan dunia gaib yang diwakili oleh peran serta roh-roh halus yang diyakini mampu mengendalikan atau memberi pengaruh terhadap penari dan penonton.
Ciri Khas Tari Sintren
Tari Sintren memiliki ciri khas yang membedakannya dengan tari tradisional lainnya. Salah satu yang paling mencolok adalah cara penari muncul dalam tarian ini. Biasanya, penari Sintren mengenakan kelambu atau kain yang menutupi tubuh mereka. Setelah ritual tertentu atau dengan bantuan seorang pawang, kelambu ini dibuka dan penari yang telah mengenakan kostum lengkap dan riasan khas muncul ke tengah panggung.
Penari Sintren, yang umumnya adalah seorang wanita, akan menari dengan gerakan yang lembut, penuh pesona, dan sering kali diiringi dengan musik gamelan atau alat musik tradisional lainnya. Selain penampilan yang misterius dan penuh dramatisasi, tari ini juga memiliki gerakan-gerakan khas yang memadukan unsur-unsur tarian tradisional dan teatrikal.
Gerakan tangan dan kaki yang luwes, serta ekspresi wajah yang menggambarkan emosi tertentu, menjadi bagian dari daya tarik utama dalam tari ini. Para penari Sintren juga mengenakan kostum yang mencolok, berupa busana adat yang kaya akan warna dan ornamen, serta makeup yang tebal, menambah kesan magis dalam setiap penampilannya.
Baca Juga: Kawah Telaga Bodas, Destinasi Wisata Alam yang Wajib Dikunjungi
Makna dan Filosofi Tari Sintren
Tari Sintren bukan sekadar sebuah pertunjukan seni, melainkan memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Salah satu aspek yang sangat kental dalam tari ini adalah hubungan antara manusia dan dunia gaib. Masyarakat Cirebon pada masa lalu memandang dunia sebagai sebuah kesatuan antara dunia nyata dan dunia roh.
Tarian ini menggambarkan transformasi atau perjalanan seorang wanita menjadi seorang putri atau tokoh yang memiliki kekuatan gaib, yang diyakini mampu mendatangkan keselamatan dan berkah bagi masyarakat. Pada dasarnya, Tari Sintren memiliki dua sisi: sisi mistik dan sisi sosial.
Sedangkan dari sisi sosial, tarian ini juga menjadi sarana hiburan yang menyatukan masyarakat dalam acara-acara adat. Seperti pernikahan, panen, atau acara lainnya yang melibatkan komunitas setempat. Transformasi yang terlihat dalam tari Sintren melambangkan perubahan dalam kehidupan seseorang, dari yang biasa menjadi luar biasa.
Hal ini juga berkaitan dengan kepercayaan akan kekuatan gaib yang bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Proses perubahan ini menggambarkan bagaimana manusia bisa mendapat pencerahan atau keberuntungan setelah melewati perjalanan yang penuh dengan tantangan dan rintangan.
Proses Pertunjukan Tari Sintren
Tari Sintren biasanya dipertunjukkan dalam acara-acara adat atau upacara tertentu. Dalam sebuah pertunjukan, seorang penari akan dipilih melalui proses yang cukup ritualistik. Biasanya, penari ini dipilih dari kalangan perempuan yang dianggap memiliki kemampuan atau potensi untuk berinteraksi dengan dunia gaib.
Penari Sintren akan melakukan persiapan yang melibatkan proses rias wajah dan pemakaian pakaian adat yang kaya akan simbolisme. Sebelum pertunjukan dimulai, penari akan ditempatkan di balik kelambu atau kain yang menutupi tubuh mereka. Proses ini melambangkan penantian atau perjalanan menuju perubahan.
Ketika waktunya tiba, kelambu akan dibuka, dan penari yang telah bersiap akan muncul ke tengah panggung. Penari akan menari dengan gerakan yang menggambarkan perubahan, dan sering kali disertai dengan musik gamelan atau alat musik tradisional yang mengiringi setiap gerakan. Proses ini melibatkan interaksi antara pawang, penari, dan dunia gaib.
Pawang akan mengarahkan penari untuk mengikuti gerakan yang sudah ditentukan, dan di beberapa kasus. Pawang juga akan memandu penari untuk mencapai kondisi trans atau trance yang dianggap dapat memperkuat ikatan dengan dunia gaib. Dalam kondisi trance ini, penari sering kali melakukan gerakan yang lebih bebas dan tidak terkendali. Menambah daya tarik dan keunikan dari tari Sintren.
Perkembangan Tari Sintren
Seiring berjalannya waktu, Tari Sintren mengalami perubahan yang signifikan, terutama dalam hal pertunjukannya. Pada masa lalu, Tari Sintren lebih kental dengan unsur-unsur mistik dan ritual keagamaan. Namun, dengan perkembangan zaman dan modernisasi budaya, tari ini kini lebih sering dipertunjukkan sebagai hiburan atau bagian dari atraksi seni tradisional yang dikemas untuk tujuan wisata.
Di beberapa daerah, tari Sintren masih dipertahankan sebagai bagian dari tradisi dan kebudayaan lokal. Meskipun praktiknya kini lebih bersifat teatrikal dan tidak lagi melibatkan unsur mistik seperti pada masa lalu. Meskipun demikian, seni tari ini tetap mempertahankan ciri khas dan nilai-nilai budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Cirebon dan sekitarnya.
Namun, dengan semakin berkurangnya minat generasi muda terhadap tari tradisional, ada tantangan dalam melestarikan Tari Sintren. Oleh karena itu, beberapa kelompok seni dan pemerhati budaya berusaha untuk memperkenalkan dan mengajarkan tari Sintren kepada generasi muda, agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
Kesimpulan
Tari Sintren adalah salah satu warisan budaya yang sangat kaya akan makna dan simbolisme. Sebagai salah satu tari tradisional dari Jawa Barat, tari ini menggambarkan transformasi, perubahan, dan hubungan antara dunia manusia dan dunia gaib. Meskipun pada awalnya tari ini lebih dipraktikkan dalam konteks ritual mistik, kini tari ini lebih dikenal sebagai pertunjukan seni yang menarik.
Penting bagi kita untuk memahami dan melestarikan Tari Sintren sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia. Dengan mempelajari dan mendalami tari ini, kita tidak hanya menghargai seni pertunjukan yang indah. Tetapi juga menghargai nilai-nilai tradisi dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Tari Sintren bukan hanya sebuah hiburan, tetapi juga sebuah sarana untuk merenung.